Pertemuan Meja Bundar. Upaya Manajemen Hentikan Penyelidikan Terduga Korupsi RSUD Amurang
Matasulut. Com — Salah satu program Presiden Prabowo ialah pemberantasan korupsi disegala tingkatan penyelenggara pemerintahan bahkan pun swasta yang menggerogoti uang rakyat.
Aparat penegak hukum mulai dari tingkat nasional seperti KPK, Polri, Kejagung sampai paling bawah ditingkatkan Kabupaten dan Kota Polres juga Kejaksaan diminta untuk bekerja ekstra mengamankan setiap rupiah yang terindikasi dicuri oleh oknum-oknum yang hanya merugikan negara.
Dikabupaten Minahasa Selatan sendiri oleh pihak kejaksaan telah melakukan penyelidikan penggunaan dana yang ada diRumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Amurang yang diduga telah terjadi praktek Korupsi dibeberapa item penganggaran seperti honor dokter ahli, pengadaan genset, serta lainnya.
Namun sangat disayangkan sekian lama masyarakat menanti terkait pengungkapan hasil penyelidikan sampai saat tak ada kejelasan, terkesan hanya mengendap dikejaksaan Amurang.
Ketidakpastian kasus ini dikarenakan sedang menunggu hasil audit dari pihak inspektorat. Diduga hal ini segaja dilakukan agar penyidikan kasus ini dihentikan atau tidak dilanjutkan, dengan begitu oknum – oknum yang terlibat bisa bebas dari jerat hukum. Informasi yang didapat penyidikan kasus ini oleh kejaksaan sudah dihentikan.
Didapati pada pekan kemarin sekitar jam 7 malam, telah terjadi pertemuan disalah satu cafe dikota Amurang antara diduga salah satu penyidik dengan para petinggi RSUD Amurang yakni Direktur berinisial HW dan Kepala Tata Usaha (KTU) berinisial HK, arah pembicaraan disinyalir untuk mengamankan proses penyelidikan.
Di 100 hari kerja kepala kejaksaan. Amurang ALBERTUS RONI SANTOSO, S.H., M.H diminta untuk bisa mengungkap kasus ini. Hal ini sebagai bentuk mengembalikan citra kejaksaan yang selama ini terlihat mandul terhadap pengungkapan korupsi diminsel, ” Ujar Steven serta Marthen tokoh pemuda Tumpahan
Sementara Dirut RSUD ketika dikonfirmasi saat berada dikantor Dinas Kesehatan menghindar, bahkan terlontar ucapan bahwa ia alergi dengan wartawan. (**)